Senin, 19 November 2012

Langkah Sistematis Membangun Simulasi

- Teknik Pemodelan dan Simulasi - 

Dari pembahasan sebelumnya, terdapat  beberapa contoh persoalan yang dapat diselesaikan  dengan simulasi, yang menimbulkan pemikiran untuk merencanakan  langkah-langkah  pembuatan simulasi secara sistematis sehingga persoalan  yang kompleks  tersebut dapat dipecahkan dan diprogramkan dengan lebih mudah.
Untuk memecahkan  suatu persoalan, hendaknya  persoalan tersebut dianalisis dan diformulasikan terlebih dahulu.


Analisis  persoalan

ini menyangkut  hal-hal  berikut : 
1. Asal atau latar belakang  persoalan, menentukan  apa yang menjadi  persoalan yang sebenarnya (perlu  mencari inti dari persoalan tersebut).Dapat  saja  persoalan itu  hanya  merupakan bagian kecil dari persoalan yang sesungguhnya.
2. Materi yang ditemukan dalam persoalan tersebut. Kita perlu mendiskusikan dan menlaah  dengan cermat  agar materi persoalan yang ada dapat ditangani semuanya.
3. Perlu melakukan pengecekan dan mencatat kesatuan atau wujud (entitas) tertentu  dari persoalan tersebut. Kita perlu mencari ukuran, tempat, jumlah , tipe dan faktor-faktor lain yang  menjadi  atribut dari persoalan tersebut.

Tahapan Pembangunan Simulasi :

1. Menggunakan atau tidak menggunakan Simulasi
Apabila diputuskan untuk tidak  mempergunakan simulasi maka kita perlu memberikann cara, model ataupun metode lain yang dapat dipergunakan  untuk memecahkan  persoalan tersebut. Namun apabila keputusan kita menggunakan simulasi maka  kita dapat langsung menuju langkah  berikutnya.

2. Pemodelan Formulasi
Melakukan pemodelan untuk menentukan  formulasi yang akan digunakan, yaitu dengan :
a.  Fungsi matematis, yang dalam  penyusunan modelnya harus memperhatikan,
b. Variabel yang menentukan  fungsi tersebut,
c. Ada atau tidaknya  konstanta yang harus dimasukan,
d. Peninjauan atas distribusi probabilitas yang ikut menentukan  parameter dan hubungannya 
    dengan data statistik

3. Persiapan Pengambilan Data
a. Dalam mengumpulkan data kita harus  memperhatikan ketentuan atau aturan yang berlaku atau 
    yang diwajibkan.
b. Menguraikan data yang sudah  dikumpulkan dalam bentuk statistik  untuk membuat  program  
    simulasi.
c. Menggunakan teori analisis  untuk menguraikan  data yang  telah dikumpulkan
d. Meninjau apakah mempergunakan  analisis regresi atau  analisis lainnya.
e. Meninjau juga computer time untuk simulasi ini sehingga kita dapat membuat rencana dengan 
    alokasi  waktu  yang tepat.

4. Penulisan Program
a. Dalam langkah  peulisan program ini kita sudah  memasuki liku-liku ketentuan dalam penggunaan  
    komputer.
b. Meninjau dan memperhatikan  bahasa komputer yang dipergunakan dalam simulasi. Biasanya 
    bahasa  yang dipergunakan adalah Fortran-IV, SimScript-II, GPSS, Basic.

5. Verifikasi
a. Langkah  verifikasi ini merupakan langkah  untuk  mengetahui apakah program ini  benar dan 
    sesuai  dengan simulasi yang dikehendaki.
b. Melakukan debuging terhadap program yang dimasukan ke dalam  komputer.
c. Melaksanakan  perbaikan pada program simulasi yang sudah dimasukan ke dalam komputer.
d. Perbaikan atas program akan berupa  pengeditan atas program.
e. Apabila  sudah tepat  dan dapat  beroperasi dengan benar  maka akan dilanjutkan dengan langkah 
    berikutnya.

6. Validasi
a. Langkah  validasi ini juga merupakan langkah  untuk mengawasi atau mengecek  apakah model  
    yang sudah diprogramkan itu asli, sudah sesuai dan benar.
b. Mengecek model yang sudah  diprogramkan  apakah dapat berjalan  dengan baik.
c. Apabila belum memenuhi kebutuhan yang sebenanya, maka dilakukan  peninjauan  kembali pada 
    formulasi model (Modelling Formulation) untuk diubah dan diperbaiki.
d. Apabila sudah memenuhi kebutuhan maka dapat  dilanjutkan ke langkah berikutnya.

7. Desain Eksperimen
a. Langkah eksperimen ini dilakukan untuk menguji desain dengan menggunakan teori 
    Experimental Design.
b. Bagaimana  mendapatkan data input untuk dapat melaksanakan percobaan ini dengan baik.
c. Perlu juga  untuk mencari nilai efektif dari percobaan ini, yang dikenal dengan MOE (Measure of 
    Effectiveness).
d. Bila diperlukan langkah ini  merupakan  langkah tambahan  untuk  melakukan percobaan guna 
    mendapatkan  ketepatan simulasi.
e. Apabila  tidak  dibutuhkan percobaan  baik  secara fisik maupun kimiawi, maka kita  dapat 
    langsung mengerjakan langkah berikutnya.

8. Perencanaan yang Taktis
a. Langkah ini merupakan bentuk studi kelayakan dari experimental Design, yakni  untuk melihat 
    bagaimana percobaan dapat dikerjakan  melalui  perencanaan yang terarah.
b. Dalam perencanaan ini kita juga  dapat  menggunakan teknologi  untuk membuat  percobaan itu.
c. Perencanaan juga dilakukan  untuk menentukan  berapa  lama percobaan dapat  dilakukan  
    sehingga kita dapat  mengetahui  dengan tepat kapan kita akan memulai  dan mengakhiri 
    percobaan itu.
d. Langkah ini juga  digunakan  untuk  merencanakan  prosedur pelaksanaan percobaan guna 
    memudahkan pelaksanaannya.

9. Percobaan Dilaksanakan
a. Langkah ini merupakan pelaksanaan dari percobaan yang sudah didesain.
b. Dalam  melaksanakan  percobaan kita dapat mempergunakan berbagai  peralatan penelitian 
    ataupun peralatan lainnya.
c. Percobaan dapat juga dilakukan dengan menggunakan teknik penelitian kimia dan fisika dengan 
    teori  yang sudah  diketahui dan dikuasai.
d. Melakukan interpretasi terhadap  hasil percobaan  tersebut dengan tetap memungkinkan untuk    
    dikoreksi bila perlu.
e. Membuat laporan yang terinci  mengenai percobaan yang telah dilaksanakan.

10. Model Terpakai 
a. Langkah ini merupakan langkah  untuk menjawab pertanyaan apakah model  yang sudah 
    didesain itu dapat  memberikan hasil  yang  benar dan memadai sesuai yang diharapkan.
b. Apabila output sudah memadai dan sesuai dengan yang diharapkan kita akan langsung  ke 
    langkah terakhir, yaitu langkah dokumentasi.
c. Namun apabila hasilnya msih juga belum dapat diterima atau  belum sesuai dengan yang 
    diharapkan, maka kita akan kembali ke langkah (4) atau (5).

11. Dokumentasi
a. Langkah terakhir  ini merupakan  langkah  yang menyatakan  bahwa  model simulasi telah dapat 
    diterima dan sesuai dengan yang diharapkan.
b. Kita dapat melakukan berbagai dokumentasi, merekam program-programnya dan print out hasil 
    outputnya serta memberikan label pada media  penyimpannya serta menyelesaikan kebutuhan 
    dokumentasi lainnya.
c. Membuat laporan akhir dari pekerjaan simulasi ini agar dapat diperdagangkan secara massal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa beri komentar dan join blognya yaa :)