Selasa, 25 Desember 2012

Manajemen Resiko

-Manajemen Proyek Perangkat Lunak-

Manajemen Resiko adalah “proses yang digunakan untuk meminimasi atau menghilangkan resiko sebelum membahayakan produktivitas proyek perangkat lunak”. Dengan hanya 28% proyek perangkat lunak yang dapat selesai tepat waktu dan sesuai budget, resiko dan manajemen resiko memainkan peran penting dalam pengembangan perangkat lunak.

Terdapat dua cara para software engineer menangani resiko, yaitu software engineer yang reaktif selalu memperbaiki masalah saat masalah tersebut muncul, dan software engineer proaktif yang selalu memikirkan kemungkinan resiko yang dapat terjadi pada suatu proyek sebelum resiko-resiko tersebut muncul.

Terdapat beberapa tipe resiko yang dapat muncul selama proyek pengembangan perangkat lunak seperti yang dapat dilihat pada tabel 1, yaitu :

Selain tipe-tipe resiko di atas, terdapat juga resiko khusus berkaitan dengan anggota tim, konsumen, tool, teknologi, estimasi waktu, serta ukuran tim. Banyak dari resiko ini dapat diminimasi dengan menggunakan metodologi pengembangan pada proyek. Terdapat banyak tool yang dapat digunakan untuk menganalisa resiko yang akan muncul pada proyek, dapat dipilih tool yang terbaik untuk dapat meminimasi atau mengeliminasi resiko.

Resiko dalam Manajemen Proyek

Tidak seperti menghadapi resiko dalam kehidupan sehari-hari, bahaya dalam software engineering (rekayasa perang lunak) haruslah dipelajari dengan pendekatan tertentu dan melibatkan penelitian dari pengalaman sejumlah manajer proyek yang berhasil atau melalui para penulis dan peneliti. Salah satu penulis mengenai resiko ini adalah Dr.Barry W. Boehm (1989) 4), dalam bukunya "Software Risk Management: Principles and Practices", beliau memberikan daftar 10 macam resiko yang terbesar, yaitu :
  1. Personnel Shortfall
  2. Penjadwalan dan budget yang tidak realistik
  3. Membangun fungsi dan properti yang salah
  4. Membangun user interface yang salah
  5. Gold-plating
  6. Melanjutkan aliran perubahan requirement
  7. Shortfalls pada furnished component eksternal
  8. Shortfalls pada performed task eksternal
  9. Real-time performance shortfall
  10. Straining computer-science capabilities
Bagaimana Mengatur (Manage) >> next
*sumber : Makalah Manejemen Resiko Software Engineering oleh Tanti Kristanti*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa beri komentar dan join blognya yaa :)