Himpunan Pribahasa ( Ajal, Ajar, Ajun (hendak), Akal, Akar, Aku, Alu, Alur)

Peribahasa menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan).

Ajal

• Sebelum ajar berpantang mati =  Kehidupan dan kematian ditentukan oleh Tuhan

Ajar

• Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi = Kita belajar haruslah bersungguh-sungguh, jangan setengah-setengah

Ajuk

• Dakal telah berseberang, dalam telah keajukan =  Telah diketahui benar isi hati atau perangainya

Ajun (hendak)

• Belum diajuk sudah bertarung = Baru akan mulai melakukan pekerjaan sudah mendapatkan kemalangan

Akal

• Lubuk akal tepian ilmu = Orang cerdik cendikia, biasanya menjadi tempat meminta nasihat
• Akal tak sekali tiba, runding tak sekali datang = Tak ada sesuatu yang terus menjadi sempurna, mesti secara berangsur-angsur

Akar

• Mencabut harus dengan akar-akarnya = Membasmi sampai tuntas
• Telah berurat berakar = Sudah tak dapat diubah lagi
• Jika tak ada rotan, akarpun jadi = Kalau tak ada yang baik, yang kurang baikpun berguna juga
• Kalau pandai mencencang akar, mati telah kepucuknya = Jika pemimpinnya sudah kalah, berarti anak buahnya akan menyerah begitu saja
• Bergantung pada akar yang lapuk = Mengharapkan pertolongan pada orang yang tak sanggup menolong

Aku

• Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang = Berhadapan baik, tetapi dibelakang jahat perbuatannya

Alu

• Alu patah lesung hilang = Menderita kemalangan terus-menerus
• Bagai alu pencukil duri = Mengerjakan sesuatu yang mustahil akan tercapai
• Bagai guna-guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan = Sesuatu yang tak berguna lagi, biasanya ditinggalkan begitu saja
• Bagai dientuk alu luncung = Dikalahkan orang yang pandai

Alur

• Tumbuh pada alur sudah diurut, tumbuh pada jalan sudah ditempuh = Mengerjakan sesuatu pekerjaan hendaklah menurut apa yang telah ditentukan
• Habis mengalur, maka beralu-alu = Jika diselesaikan dengan cara halus tidak berhasil , barulah ditempuh jalan kekerasan