Cara dan taktik pemimpin Indonesia memperjuangkan kemerdekaan menghadapi penjajahan Jepang, antara lain:
- Menggunakan taktik kooperatif atau kerjasama dan memanfaatkan gerakan yang dibentuk oleh Jepang. Misalkan: PUTERA, Syuisintai, Chuo Sang In
- Menggunakan taktik non - kooperatif dengan Jepang
- Menggerakan gerakan Ilegal (dibawah tanah)
- Mengadakan perlawanan bersenjata
Menggunakan taktik kooperatif atau kerjasama dan memanfaatkan gerakan yang dibentuk oleh Jepang, diantaranya:
- Pemanfaatam PUTERA atau Pusat Tenaga Rakyat, didirikan secara resmi pada 1 Maret 1943. Dipimpin oleh 4 Serangkai, yaitu Soekarno, M. Hatta, KH. Dewantoro, dan KH. Masyur. Sedangkan pucuk pimpinan dari Jepang adalah Gunseikan. Pada tahun 1944, diganti menjadi Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa) dan sebelum diresmikan, pada tahun 1942, organisasi ini awalnya bernama Gerakan Tiga A yang dipimpin oleh M. Syamsudin.
- Pemanfaatan Syuisintai (Barisan Pelopor), diketuai oleh Soekarno. Barisan ini merupakan bagian dari Jawa Hokokai. Dimana, para pemimpin mulai menanamkan semangat nasionalisme.
- Pemanfaatan Chuo Sang In (Badan Pertimbangan), berdiri tanggal 5 September 1943 diketuai oleh Soekarno. Tugasnya. mempertimbangkan pemerintahan Jepang dalam mengambil keputusan.
Menggunakan taktik non - kooperatif
- Perjuangan melalui organisasi MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia) didirikan oleh KH Mas Mansyur dan rekan-rekannya pada 1937 di Surabaya
- Masyumi (Majelis Syuro Muslimin) dibangun setelah pembubaran MIAI (karena MIAI tidak berkontribusi terhadap perang Jepang) pada November 1943 dan diketuai oleh KH. Hasyim Asyari
Gerakan ini dilakukan dengan cara non koperasi dan secara diam-diam tujuannya untuk menanamkan semangat persatuan rakyat, Tokog gerakan ini adalah kelompok Sukami, kelompol Syahrir, dan Kelompok Ahmad Sobardjo.
Perlawanan bersenjata terhadap kolonial Jepang
Perlawanan ini diantaranya:
- Perlawanan di Cot Plieng, Aceh. Dipimpin oleh Teungku Abdlu Jalil
- Perlawanan di Sukamanah - Singaparna, Banten. Dipimpin oleh KH. Zainal Mustofa
- Perlawanan di Indramayu dan Lohbener, Cirebon. Dipimpin oleh H. Madriyas, H. Kartiwa, Kiai Srengseng
- Perlawanan di Senggau, Kalimantan Barat. Dipimpin oleh Utin Fatimah
- Perlawanan di Pontianak, Kalimantan Barat dan Biak, Irian Jaya. Dipimpin oleh Rum Koren
- Perlawanan PETA (Giyugun) diantaranya di Cilacap - Jawa Tengah di pimpin oleh Khusaeri, Aceh di pimpin oleh Teungku Hamid, dan Blitar - Jawa Timur dipimpin oleh Soepriyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa beri komentar dan join blognya yaa :)