Kamis, 16 Oktober 2014

Makhluk Sosial (Bagian 3)

MAKHLUK SOSIAL 
Mata Kuliah: ETIKA BISNIS ISLAM

Makhluk Sosial pada Lingkungan Sosial

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.


Pengertian Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Dalam definisi lain dijelaskan bahwa lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.




Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial.Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Makhluk Sosial dan Kaitannya dengan Bisnis


Makhluk sosial memiliki naluri untuk saling tolong menolong, setia kawan dan toleransi serta simpati dan empati terhadap sesamanya. Keadaan inilah yang dapat menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukun, hingga timbullah norma, etika, dan kesopan santunan yang dianut oleh masyarakat. Bila hal hal diatas dilanggar atau terabaikan maka terjadilah yang dinamakan penyimpangan sosial.


Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki 2 harat yaitu:


  1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lain di sekelilingnya ( Masyarakat), dan
  2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya.


Keseluruhan aktifitas sehari hari manusia adalah bisnis, atau sering disebut juga dengan tindakan ekonomi. Sebagai makhluk sosial yang berbisnis, manusia juga memiliki beberapa kecenderungan, yaitu :

  1. Cenderung melakukan tindakan ekonomi atas dasar kepentingan sendiri,
  2. Cenderung melakukan tindakan ekonomi secara efisien (selalu memikirkan perbandingan antara apa yang dikorbankan/ dikeluarkan dengan apa yang akan dicapai / hasilnya), dan
  3. Cenderung memilih suatu kegiatan /aktifitas yang paling dekat dengan pencapaian tujuan yang diinginkan.

Ketiga kecenderungan ini disebabkan karena kebutuhan atau keinginan manusia yang selalu bertambah sedangkan sumberdaya / pemuas kebutuhan sifatnya terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa beri komentar dan join blognya yaa :)